Tuesday, September 21, 2010

This is just about my ASPIRATION

Tuesday, September 21, 2010
Dulu, saat kela 3 SMP, gue selalu ditanya sama ibu, "Kamu mau kuliah di mana nanti?" dan gue hanya bisa jawab, "Nggak tahu, bu" dan ibu membalas, "Kok gitu? Kamu itu udah kelas 3 SMP, udah mau SMA. Masa nggak tahu mau ke mana?! Udah kamu masuk psikolog aja!!" gue menjawab. "Ahh ibuu!! Ayu nggak mau di psikolog!!" ibu membalas, "Terus maunya apa kamu?! Kamu mau jadi penyanyi gitu?! Nggak penting itu. Nyanyi itu cuma hobi" dan seterusnya gue selama kelas 3 itu sering berdebat dengan ibu gue masalah itu-itu saja. Terus, sampai pada akhirnya kelulusan.
Saat kelas 10, entah kenapa gue menjadi tertarik untuk kuliah di jurusan psikologi. Awalnya, gue ngebet banget pengen masuk HI (Hubungan Internasional). Soalnya, kita bisa kerja di kedutaan besar Indonesia di luar negeri. Dan bersekolah/berkarir di luar negeri adalah salah satu cita-cita gue. Tapi, setelah gue bertanya ke sana-sini informasi tentang HI itu seperti apa, ternyata penuh dengan hafalan. Dan harus hafal Undang-Undang dan pelajaran PKn-nya juga harus kuat. Gue pun menjadi ragu untuk masuk ke HI. Karena, hafalan adalah kelemahan gue dari sejak kecil. Gatau juga gue kenapa.
Seiring waktu berjalan, gue mulai dapet temen banyak, dan banyak juga yang curhat ke gue, minta saran atau pun solusi ke gue. Dan puji Tuhan, gue bisa ngebantu beberapa masalah yang lagi dihadapi sama temen-temen gue. Dan karena inilah, gue pun akhirnya tertarik untuk masuk psikologi. Karena, psiklogi nggak jauh-jauh dari membantu perasalahan seseorang, mengerti karkter seseorang.
Dan menjadi seorang psikolog, minimal, harus bisa menemukan solusi untuk masalah pribadi terlebih dahulu sebelum menemukan solusi untuk masalah orang lain. Tapi, gue sendiri, ingin menjadi seorang psikolog belum bisa mengatur diri sendiri, memecahkan masalah yang ada. Misalkan, banyak temen gue yang curhat, mereka mau ngelupain seseorang, dan gue memberikan solusi "Sudah, let it flow aja. Jangan berusaha untuk ngelupainnya, itu malah bikin keinget terus dan akhirnya nggak bakal lupa juga". Tapi, disaat gue ingin melupakan seseorang, gue malah nggak ngelakuin solusi dari gue sendiri, dan akhirnya.... NANGIS! Cuma itu yang bisa gue lakuin. Terdengar labil memang dan lebay. But, that's my way to express when I'm feeling bad. Gue nggak tahu mesti ngapain lagi. I'm such a very DUMB girl!!
Ohh God! Gue sekarang bingung harus ngurus diri gue gimana. Masalah-masalah yang datang, gue selalu takut untuk ngehadapinnya. But, I'm sure, God will help me. Pasti!! Dan seiring berjalannya waktu, semoga gue bisa menjadi seorang yang berpikiran lebih dewasa lagi.

0 comments:

 
◄Design by Pocket